Soal
1.
Jelaskan
gangguan dan kelainan pada sistem saraf manusia?
2.
Jelaskan
pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat dalam makanan terhadap sistem saraf?
3.
Sebutkan
ciri-ciri penyakit Alzheimer pada para lansia?
4.
Jelaskan
macam kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan berdasarkan letak dan
fungsinya?
5.
Jelaskan
akibat gangguan sekresi hormon dan gejala yang dialami penderita?
Jawab
1.
Gangguan
yang sering terjadi pada sistem saraf manusia
beberapa
penyakit degeneratif utama pada sistem saraf.
a. Alzheimer
Penyakit ini
biasanya diderita oleh manula dan merupakan jenis
penyakit menurun.
gejala-Gejala
yang biasa dirasakan penderita berupa, hilang ingatan, sehingga menyebabkan depresi,
kebingungan, menurunnya kemampuan berpikir, dan halusinasi. Penyebabnya adalah
penurunan jumlah senyawa kimia yang membantu penghantaran impuls saraf.
Pada kondisi tertentu, penderita dapat mengalami gangguan mental yang
menyebabkan terbaring di tempat tidur dan dapat menyebebkan penderita terkena
komplikasi penyakit lain, seperti radang paru-paru (pneumonia)
Pada tumbuh penderita biasanya diteukan ketidak
nornalan pada otak terutama pada bagian hipokampus
dan amigdala.ada dua ketidaknormalan
pada sel saraf. Perama, terdapat
lempengan protein yang disebut beta
amiloid, yang menempel dan menyelubungi akson. Kedua, struktur serat-serat sel saraf di dalam akson dan disekitar
nucleus menyerupai benang kusut. Berdasarkan obserfasi, 65% dari penderita
Alzheimer memiliki tipe gen tertentu yang disebut APOE4.
b. Parkinson
Penyakit Parkinson ditandai
dengan mat melebar, pandangan kosong, jemari bergetar tidak terkendali, otot
kaku, kaki terasa berat dilangkahkan. Penyebab penyakit ini adalah degenerasi
sel-sel saraf sehingga tidak cukup menghasilkan dopamine di dalm otak. Parkinson diperkirakan bersifat genetic dan
dapat pula disebabkan oleh pukulan keras pada kepala. Gejala-gejala
pada penderita dapat dikurangi dengan pemberian L-dopa kepada penderita.
c.
Meningitis
Meningitis
atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang disebabkan oleh infeksi
bakteri Neisseria meningitis, gejala
penyakit ini ditandai dengan sakit kepala, demam, dn skit pada leher.
Pencegahan pada penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan imunisasi MMR.
d.
Poliomielitis
Penyakit
ini disebabkan infeksi virus yang menyerang sistem saraf atau substansi kelabu
pada sumsum tulang belakang. Penyakit
ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak dan termasuk kedalam penyakit
yang dapat menular.
e.
Epilepsi
Epilepsi atau ayan disebabkan
oleh gangguan saraf di otak. Pada
saat kambuh, penderita mengalami kehilangan kesadaran yang disertai kejang-kejang
pada tubuh dan mulut berbuih.
f.
Amnesia
Kecelakaan
yang menyebabkan trauma pada kepala seperti geger otak dapat mengakibatkan
terjadinya amnesia. Penderita biasanya mengalami kebingungan. Dan kehilangan
ingatan. Amnesia ini dapat bersifat sementara, tetapi dapat pula bersifat
permanen tergantung seberapa parahnya trauma yang diderita oleh otak.
g.
Multipel Sklerosis
Multipel
Sklerosis adalah suatu kejadian dimana terjadi degenerasi mielin pada sistem
saraf pusat. Adanya penghantaran impuls saraf menjadi terhambat dan terjadi
gejala seperti hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan, dan gangguan
bicara. Penyakit ini dapat berkembang perlahan tetapi dapat pula menyerang
secara tiba-tiba. Penyebabnya diperkirakan berupa kerentanan yang bersifat
genetis, infeksi virus, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
2. Pengaruh
obat-obatan dan bahan penikmat terhadap
sistem saraf.
Pada umumnya, penggunaan obat-obatan
selalu disesuaikan dengan jenis penyakit dan dosis tertentu di bawah pengawasan
ahli kesehatan. Jika, tidak maka obat-obatan dan narkoba (akronim dan narkotika dan bahan aditif ) dapat
berpengaruh terhadap system saraf. Misalnya, menurunkan atau meningkatkan
aktivitas otak, menghilangkan rasa sakit, memberi efek menenangkan dan
menimbulkan halusinasi.
Ada dua efek obat-obatan dan narkoba
terhadap sistem saraf. Pertama,
mempengaruhi bagian otak yang mengatur mental dan emosi (system limbik). Kedua, menyebabkan meningkatkan atau terhambatnya
kerja neurotransmitter di sinapsis. Beberapa contoh obat-obatan dan narkoba
yang mempengruhi system saraf.
a.
Kokain
Kokain
adalah devirat alkaloid dari sejenis tumbuhan semak yang disebut Erythroxylon coca. Kokain biasa
digunakan untuk obat bius (anestesi) pada waktu operasi.
Pada dasarnya,
kokain bekerja menghambat sinapsis dari dopamin.
Hal ini dapat menimbulkan sensasi gembira dan membangkitkan semangat pada
pengguna. Penyalahgunaan kokain akan menimbulkan ketagihan, rasa mual,
berkeringat, dan berhentinya sistem pernapasan. Pada akhirnya, penyalahgunaan
kokain dalam jangka waktulama dapat merusak otak.
b.
Heroin
Bahan ini biasa
digunakan sebagai penghilang rasa sakit (pain
killer). Dalam hal ini heroin
menempel pada reseptor untuk melepas endorfin. Endorfin adalah semacam neuron transmiter khusus penghilang rasa
sakit danmenghasilkan rasa tenang. Heroin, morfin, dan opium tergolong
obat-obatan narkotika. Penyalahgunaan narkotika dapat menimbulkan kecanduan dan
kerusakan pada sistem kardiovaskular.
c.
mariyuana
mariyuana
adalah tumbuhan semak, cannabis sativa, yang
daunnya mengandung zat yang memabukan. Mariyana biasa digunakan untuk terapi
mual, penyakit glukomal, dan terapi kanker.
Mariyuana dapat menimbulkan halusinasi,
depresi, rasa khawatir, dan paranoid. Penyalahgunaan obat-obatan tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan menurunkan jumlah sperma serta jumlah
testoteron pada laki-laki.
d.
Alkohol
Alkohol mmerupakan obat
luar yang dipergunakan sebagai pembunuh kuman (disinfektan). Namun, sebagian orang menggunakan alkohol sebagai
minuman. Pada dasarnya alkohol dapat menurunkan fungsi otak,
e. Amfetamin
Merupakan obat yang digunakan
untuk merangsang agar manusia tidak mengantuk. Penggunaan obat ini dapat
menimbulkan kelelahan yang berlebihan pada organ-organ tubuh sehingga dapat
menimbulkan kemunduran.
f. Valium
Efek dari falium adalah munculnya rasa tenang, santai
dan tidak ada beban. Obat ini dapat menimbulkan ketagihan atau adiksi
fisiologik.
g. Bahan
penikmat
Manusia banyak memanfaatkan alkaloid dari tumbuhan
untuk memperoleh kenikmatan, seperti menggunakan tembakau untuk rokok, kopi,
coklat dan teh untuk minuman. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan adiksi
fisiologik. Untuk itu dianjurkan pemakaian bahan-bahan ini tidak dilakukan
secara rutin dan terus menerus.
3. Ciri-ciri
penyakit Alzheimer pada Lansia.
Ada beberapa ciri-ciri lansia yang
menderita penyakit Alzheimer yaitu :
Gangguan daya ingat yang
mempengaruhi keterampilan pekerjaan
Kesulitan melakukan tugas yang biasa
dilakukan
Kesulitan berbicara bahasa
Gangguan pengenalan waktu dan tempat
Kesulitan mengambil keputusan yang
tepat
Kesulitan berpikir abstrak
Salah meletakan barang
Perubahan mood dan tingkah laku
Perubahan kepribadian
Kehilangan inisiatif
Gangguan penglihatan
Sulit memecahkan masalah
4. Macam-macam
kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan berdasarkan letak dan fungsinya.
1)
Kelanjar Hipofisis (Kelenjar Pituitari)
Kelenjar
ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut
kelenjar pengendali (master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah dan bagian posterior.
a. Hipofisis bagian anterior
Hormon
yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
No.
|
Hormon yang Dihasilkan
|
Fungsi
|
1.
|
Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan
|
Mengendalikan pertumbuhan tubuh, kelebihan hormon ini mengakibatkan
pertumbuhan raksasa, sedangkan kekurangan hormon ini mengakibatkan
kekerdilan.
|
2.
|
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon perangsang tiroid
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon
tiroksin.
|
3.
|
Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan
glukokortikoid.
|
4.
|
Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon perangsang pembentuk
folikel
|
Wanita: mengatur perkembangan ovarium (pemasak folikel)
Pria:
mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.
|
5.
|
Lutenizing Hormone (LH)
|
Wanita: mempengaruhi ovulasi dan membentuk korpus luteum.
Pria: mengatur sekresi dari hormon testosterone dan
aldosteron pada testis.
|
6.
|
Hormon prolaktin (PRL)
|
Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu.
|
7.
|
Melanocyte Stimulating Hormon
|
Menyintesis melamin (pigmen warna).
|
8.
|
Antidiuretic Hormon (ADH)
|
Mencegah urin terlalu banyak.
|
b. Hipofisis bagian belakang (posterior)
Menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:
1)
Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui
pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.
2) Hormon oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot dalam
proses kelahiran.
c. Hipofisis bagian tengah (intermediet)
Pada
hewan menghasilkan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) yang berfungsi untuk
menaikkan pigmentasi kulit (warna kulit).
2)
Kelenjar Epifise
Kelenjar
epifise pada otak bagian atas belum diketahui hormon yang dihasilkan dan
fungsinya.
3)
Kelenjar Timus (Kelnjar Kacang)
Kelenjar
timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan akan menderita kretinisme
dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).
4)
Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar
tiroid mempunyai bentuk mirip kupu-kupu yang menempel pada bagian depan batang
tenggorok (trachea). Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang
mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Pembesaran
kelanjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan
oleh kebanyakan produksi hormon atau kekurangan iodium sehingga kelenjar ini
harus bekerja keras membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan
kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.
Produksi hormon yang berlebih dapat menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid
(morbus basedowi), dengan gejala jantung berdebar, banyak keringat dan berat
badan turun serta mata menonjol seperti ikan koki.
5)
Kelenjar Paratiroid
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini
menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium
dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar
kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu
banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium
dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang
terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
6)
Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal (kiri dan
kanan), menghasilkan hormone sebagai berikut.
a. Pada korteks menghasilkan
hormone deoksikortison dan kortison dengan fungsi mempengaruhi penyerapan. Apabila kekurangan menyebabkan penyakit
adison.
b. Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin
(epinefrin) dengan fungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula
darah dan mempercepat kerja jantung. Hormone adrenalin bekerja antagonis dengan
hormone insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal.
7)
Kelenjar Pankreas (Langerhans)
Ada
beberapa kelompok sel pada pancreas yang dikenal sebagai pulau langerhans.
Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone
insulin. Hormone ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kekurangan hormone ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas
juga menghasilkan hormone glucagons yang bekerja antagonis dengan hormone
insulin.
8)
Kelenjar Kelamin (Gonad)
a. Kelenjar kelamin wanita, menghasilkan hormon:
1) Estrogen dihasilkan oleh
folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder
pada wanita.
2) Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum,
perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
b. Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon
testosterone yang berfungsi merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder
pada pria dan perilaku seksual.
9)
Kelenjar Usus dan Lambung
a. Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan
kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan
empedu (getah empedu).
b. Lambung menghailkan hormone gastrin yang
berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.
5. Akibat
gangguan sekresi hormon dan gejalanya.
Pada setiap kelenjar
sistem endokrin mengeluarkan hormon dengan komposisi yang satu sama lainnya.
Meskipun demikian, hormon-hormon tersebut dapat
dibedakan atas dua golongan, yaitu golongan
peptida dan golongan steroid. Seperti
halnya sistem saraf hormonpun memiliki gangguan diantaranya
adalah ;
Hormon
somatotrof (Kelenjar hipofisis)
Kekurangan : kretinisme (kekerdilan).
Kelebihan :
gigantisme dan akromeali.
Gejala :
Hormon
Tiroid (Kelenjar Tiroid)
Kelebihan : menyebabkan penyakit graves atau gondok eksoftalmik, dan morbus Basedowi.
Kekurangan
:
·
Pada
anak-anak : kretinisme
·
Pada
orang dewasa : Mixeodem
Gejala : bola mata yang menonjol,
hiperaktif, gelisah, susah tidur dan mudah marah.
hormon paratiroid (Kelenjar paratiroid)
kekurangan
: penurunan kadar kalsium dalam
darah, penurunan ekskresi fosfat, dan peningkatan kadar fosfat dalam darah.
Gejala
: tubuh mengalami tetani yang
ditandai dengan gejala otot kejang-kejang.
Kelebihan
: meningkatnya kadar kalsium dan
menurunnya kadar fosfat dalam tubuh
Gejala
: tulang menjadi rapuh dan terjadinya
endapan kapur pada ginjal (batu ginjal).
Hormone korteks(Kelenjar Adrenalin)
Kekurangan :
penyakit Addison.
Gejala
: kulit menjadi cokelat,
tekanan darah rendah, berat badan menurun,
dan tidak memiliki selera makan.
Kelebihan
: menyebabkan sindrom Cushing.
Gejala
: badan gemuk, tangan dan
kaki berukuran normal, wajh berbentuk bulat, dan bersifat tomboy (pada
perempuan).
Hormone insulin(Pankreas )
Kekurangan : penyakit diabetes.
Gajal : dalam tubuh penderita terjadi
peningkatan glokosa dalam darah
Hormone
somatotrof/pertumbuhan (kelenjar
timus)
Kelebihan : menyebabkan gigantisme dan akromegali.
Gejala : pertumuhan penderita yang
berlangsung pesat.
Kelebihan : kekrdilan
Gejala :
pertumbuhan penderita yang berlangsung lambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar