IT ALWAYS IN MY HEART

IT ALWAYS IN MY HEART
I LOVE MANDALISE

Rabu, 02 Mei 2012

sistem saraf


Soal
1.      Jelaskan gangguan dan kelainan pada sistem saraf manusia?
2.      Jelaskan pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat dalam makanan terhadap sistem saraf?
3.      Sebutkan ciri-ciri penyakit Alzheimer pada para lansia?
4.      Jelaskan macam kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan berdasarkan letak dan fungsinya?
5.      Jelaskan akibat gangguan sekresi hormon dan gejala yang dialami penderita?
Jawab
1.      Gangguan yang sering terjadi pada sistem saraf manusia
            beberapa penyakit degeneratif utama pada sistem saraf.

a.      Alzheimer
Penyakit ini biasanya diderita oleh manula dan merupakan jenis penyakit menurun. gejala-Gejala yang biasa dirasakan penderita berupa, hilang ingatan, sehingga menyebabkan depresi, kebingungan, menurunnya kemampuan berpikir, dan halusinasi. Penyebabnya adalah penurunan jumlah senyawa kimia yang membantu penghantaran impuls saraf. Pada kondisi tertentu, penderita dapat mengalami gangguan mental yang menyebabkan terbaring di tempat tidur dan dapat menyebebkan penderita terkena komplikasi penyakit lain, seperti radang paru-paru (pneumonia)
Pada tumbuh penderita biasanya diteukan ketidak nornalan pada otak terutama pada bagian hipokampus dan amigdala.ada dua ketidaknormalan pada sel saraf. Perama, terdapat lempengan protein yang disebut beta amiloid, yang menempel dan menyelubungi akson. Kedua, struktur serat-serat sel saraf di dalam akson dan disekitar nucleus menyerupai benang kusut. Berdasarkan obserfasi, 65% dari penderita Alzheimer memiliki tipe gen tertentu yang disebut APOE4.
b.      Parkinson
Penyakit Parkinson ditandai dengan mat melebar, pandangan kosong, jemari bergetar tidak terkendali, otot kaku, kaki terasa berat dilangkahkan.  Penyebab penyakit ini adalah degenerasi sel-sel saraf sehingga tidak cukup menghasilkan dopamine di dalm otak. Parkinson diperkirakan bersifat genetic dan dapat pula disebabkan oleh pukulan keras pada kepala. Gejala-gejala pada penderita dapat dikurangi dengan pemberian L-dopa kepada penderita.

c.       Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitis, gejala penyakit ini ditandai dengan sakit kepala, demam, dn skit pada leher. Pencegahan pada penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan imunisasi MMR.
d.      Poliomielitis
Penyakit ini disebabkan infeksi virus yang menyerang sistem saraf atau substansi kelabu pada sumsum tulang belakang.  Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak dan termasuk kedalam penyakit yang dapat menular.
e.       Epilepsi
Epilepsi atau ayan disebabkan oleh gangguan saraf di otak. Pada saat kambuh, penderita mengalami kehilangan kesadaran yang disertai kejang-kejang pada tubuh dan mulut berbuih.
f.       Amnesia
Kecelakaan yang menyebabkan trauma pada kepala seperti geger otak dapat mengakibatkan terjadinya amnesia. Penderita biasanya mengalami kebingungan. Dan kehilangan ingatan. Amnesia ini dapat bersifat sementara, tetapi dapat pula bersifat permanen tergantung seberapa parahnya trauma yang diderita oleh otak.

g.      Multipel Sklerosis
Multipel Sklerosis adalah suatu kejadian dimana terjadi degenerasi mielin pada sistem saraf pusat. Adanya penghantaran impuls saraf menjadi terhambat dan terjadi gejala seperti hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan, dan gangguan bicara. Penyakit ini dapat berkembang perlahan tetapi dapat pula menyerang secara tiba-tiba. Penyebabnya diperkirakan berupa kerentanan yang bersifat genetis, infeksi virus, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.




2.      Pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat terhadap sistem saraf.
Pada umumnya, penggunaan obat-obatan selalu disesuaikan dengan jenis penyakit dan dosis tertentu di bawah pengawasan ahli kesehatan. Jika, tidak maka obat-obatan dan narkoba (akronim dan narkotika dan bahan aditif ) dapat berpengaruh terhadap system saraf. Misalnya, menurunkan atau meningkatkan aktivitas otak, menghilangkan rasa sakit, memberi efek menenangkan dan menimbulkan halusinasi.
Ada dua efek obat-obatan dan narkoba terhadap sistem saraf. Pertama, mempengaruhi bagian otak yang mengatur mental dan emosi (system limbik). Kedua, menyebabkan meningkatkan atau terhambatnya kerja neurotransmitter di sinapsis. Beberapa contoh obat-obatan dan narkoba yang mempengruhi system saraf.
a.      Kokain
Kokain adalah devirat alkaloid dari sejenis tumbuhan semak yang disebut Erythroxylon coca. Kokain biasa digunakan untuk obat bius (anestesi) pada waktu operasi.
Pada dasarnya, kokain bekerja menghambat sinapsis dari dopamin. Hal ini dapat menimbulkan sensasi gembira dan membangkitkan semangat pada pengguna. Penyalahgunaan kokain akan menimbulkan ketagihan, rasa mual, berkeringat, dan berhentinya sistem pernapasan. Pada akhirnya, penyalahgunaan kokain dalam jangka waktulama dapat merusak otak.
b.      Heroin
Bahan ini biasa digunakan sebagai penghilang rasa sakit (pain killer). Dalam hal ini heroin menempel pada reseptor untuk melepas endorfin. Endorfin adalah semacam neuron transmiter khusus penghilang rasa sakit danmenghasilkan rasa tenang. Heroin, morfin, dan opium tergolong obat-obatan narkotika. Penyalahgunaan narkotika dapat menimbulkan kecanduan dan kerusakan pada sistem kardiovaskular.
c.       mariyuana
            mariyuana adalah tumbuhan semak, cannabis sativa, yang daunnya mengandung zat yang memabukan. Mariyana biasa digunakan untuk terapi mual, penyakit glukomal, dan terapi kanker.

        Mariyuana dapat menimbulkan halusinasi, depresi, rasa khawatir, dan paranoid. Penyalahgunaan obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan menurunkan jumlah sperma serta jumlah testoteron pada laki-laki.
d.      Alkohol
            Alkohol mmerupakan obat luar yang dipergunakan sebagai pembunuh kuman (disinfektan). Namun, sebagian orang menggunakan alkohol sebagai minuman. Pada dasarnya alkohol dapat menurunkan fungsi otak,
e.        Amfetamin
Merupakan obat yang digunakan untuk merangsang agar manusia tidak mengantuk. Penggunaan obat ini dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan pada organ-organ tubuh sehingga dapat menimbulkan kemunduran.
f.        Valium
Efek dari falium adalah munculnya rasa tenang, santai dan tidak ada beban. Obat ini dapat menimbulkan ketagihan atau adiksi fisiologik.
g.       Bahan penikmat
Manusia banyak memanfaatkan alkaloid dari tumbuhan untuk memperoleh kenikmatan, seperti menggunakan tembakau untuk rokok, kopi, coklat dan teh untuk minuman. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan adiksi fisiologik. Untuk itu dianjurkan pemakaian bahan-bahan ini tidak dilakukan secara rutin dan terus menerus.




3.      Ciri-ciri penyakit Alzheimer pada Lansia.

     Ada beberapa ciri-ciri lansia yang menderita penyakit Alzheimer yaitu :

*      Gangguan daya ingat yang mempengaruhi keterampilan pekerjaan
*      Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan
*      Kesulitan berbicara bahasa
*      Gangguan pengenalan waktu dan tempat
*      Kesulitan mengambil keputusan yang tepat
*      Kesulitan berpikir abstrak
*      Salah meletakan barang
*      Perubahan mood dan tingkah laku
*      Perubahan kepribadian
*      Kehilangan inisiatif 
*      Gangguan penglihatan
*      Sulit memecahkan masalah


4.      Macam-macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan berdasarkan letak dan fungsinya.
1)      Kelanjar Hipofisis (Kelenjar Pituitari)
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali (master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah dan bagian posterior.
a.       Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No.
Hormon yang Dihasilkan
Fungsi
1.
Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan
Mengendalikan pertumbuhan tubuh, kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa, sedangkan kekurangan hormon ini mengakibatkan kekerdilan.
2.
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon perangsang tiroid
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
3.
Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan glukokortikoid.
4.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon perangsang pembentuk folikel
Wanita: mengatur perkembangan ovarium (pemasak folikel)
Pria: mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.
5.
Lutenizing Hormone (LH)
Wanita: mempengaruhi ovulasi dan membentuk korpus luteum.
Pria: mengatur sekresi dari hormon testosterone dan aldosteron pada testis.
6.
Hormon prolaktin (PRL)
Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu.
7.
Melanocyte Stimulating Hormon
Menyintesis melamin (pigmen warna).
8.
Antidiuretic Hormon (ADH)
Mencegah urin terlalu banyak.

b.      Hipofisis bagian belakang (posterior)
Menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:
1) Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.
2) Hormon oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot dalam proses kelahiran.
c.       Hipofisis bagian tengah (intermediet)
Pada hewan menghasilkan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) yang berfungsi untuk menaikkan pigmentasi kulit (warna kulit). 

2)      Kelenjar Epifise
Kelenjar epifise pada otak bagian atas belum diketahui hormon yang dihasilkan dan fungsinya.


3)      Kelenjar Timus (Kelnjar Kacang)
Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan akan menderita kretinisme dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).

4)      Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar tiroid mempunyai bentuk mirip kupu-kupu yang menempel pada bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Pembesaran kelanjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormon atau kekurangan iodium sehingga kelenjar ini harus bekerja keras membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Produksi hormon yang berlebih dapat menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (morbus basedowi), dengan gejala jantung berdebar, banyak keringat dan berat badan turun serta mata menonjol seperti ikan koki.
5)      Kelenjar Paratiroid
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
6)      Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal (kiri dan kanan), menghasilkan hormone sebagai berikut.
a.       Pada korteks menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison dengan fungsi mempengaruhi penyerapan. Apabila kekurangan menyebabkan penyakit adison.
b.      Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dengan fungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah dan mempercepat kerja jantung. Hormone adrenalin bekerja antagonis dengan hormone insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal.
7)      Kelenjar Pankreas (Langerhans)
Ada beberapa kelompok sel pada pancreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormone ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormone ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormone glucagons yang bekerja antagonis dengan hormone insulin.

8)      Kelenjar Kelamin (Gonad)
a.       Kelenjar kelamin wanita, menghasilkan hormon:
1)      Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada wanita.
2)       Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
b.       Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
9)      Kelenjar Usus dan Lambung
a.       Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).
b.      Lambung menghailkan hormone gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.

5.      Akibat gangguan sekresi hormon dan gejalanya.
Pada setiap kelenjar sistem endokrin mengeluarkan hormon dengan komposisi yang satu sama lainnya. Meskipun demikian, hormon-hormon tersebut dapat  dibedakan atas dua golongan, yaitu golongan peptida dan golongan steroid. Seperti halnya sistem saraf  hormonpun memiliki gangguan diantaranya adalah ;
*      Hormon somatotrof (Kelenjar hipofisis)
Kekurangan     : kretinisme (kekerdilan).
Kelebihan         : gigantisme dan akromeali.
Gejala              :
*      Hormon Tiroid (Kelenjar Tiroid)
Kelebihan        : menyebabkan penyakit graves atau gondok eksoftalmik, dan   morbus Basedowi.
 Kekurangan    :
·         Pada anak-anak           : kretinisme
·         Pada orang dewasa      : Mixeodem
Gejala             : bola mata yang menonjol, hiperaktif, gelisah, susah tidur dan mudah marah.


*      hormon paratiroid (Kelenjar paratiroid)
kekurangan      : penurunan kadar kalsium dalam darah, penurunan ekskresi fosfat, dan peningkatan kadar fosfat dalam darah.
Gejala              : tubuh mengalami tetani yang ditandai dengan gejala otot kejang-kejang.
Kelebihan        : meningkatnya kadar kalsium dan menurunnya kadar fosfat dalam tubuh
Gejala              : tulang menjadi rapuh dan terjadinya endapan kapur pada ginjal (batu ginjal).
*      Hormone korteks(Kelenjar Adrenalin)

Kekurangan     : penyakit Addison.
Gejala              : kulit menjadi cokelat, tekanan darah rendah, berat badan menurun,   dan tidak memiliki selera makan.
Kelebihan        : menyebabkan sindrom Cushing.
Gejala              : badan gemuk, tangan dan kaki berukuran normal, wajh berbentuk bulat, dan bersifat tomboy (pada perempuan).

*      Hormone insulin(Pankreas )
                        Kekurangan     : penyakit diabetes.
Gajal                : dalam tubuh penderita terjadi peningkatan glokosa dalam darah
*      Hormone somatotrof/pertumbuhan (kelenjar timus)
                        Kelebihan        : menyebabkan gigantisme dan akromegali.
                        Gejala              : pertumuhan penderita yang berlangsung pesat.
                        Kelebihan        : kekrdilan
                        Gejala             : pertumbuhan penderita yang berlangsung lambat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar